Jumat, 11 Maret 2011
KETEGARAN
Setiap dari kita mempunyai cita-cita, mempunyai cerita , mempunyai rahasia. Demi cinta dan harapan yang membubung tinggi, aku berlari, meretas, mendaki kendati duri menusuk kian dalam di hati. Biar tersungkur brkali-kali aku tak peduli, cepat bangkit berlari melangkah lagi seakan tak ada yang terjadi.
Cintaku pada cinta membakar diriku.Mata sekedar memandang, bahu yang memikul beban tiada terkira. Lidah memang mudah melontarkan kata, perih derita tiada yang merasa. Detik-detik suka dan duka kulewati dengan penuh rasa, Biar berjuta bintang berkelip di angkasa, biar mawar merekah di taman aloha. Namun yang kuimpikan tetaplah bulan yang tinggi di sana. Sayangnya bulan nan tinggi disana tetap tak tercapai, mawarpun layu gugur berurai bersama mimpiku yang tercerai.
Gerak gerik melatar kelincahan, kesana kemari sambil bergurau dengan riang gembira , namun hanya tuhan yang tahu apa yang terselip dilubuk hatiku. Didalam riuhnya kehidupan dan cinta ada asa yang terkulai. Cita-cita, mimpi indah semua tersimpul di hati merajut dengan kumal menutupi diri, menjadi penawar hati yang sepi.
Tak ada kata yang mustahi dalam diri ini. Lautan sanggup kuseberangi, benua sanggup kulewati, gunung sanggup kudaki semuanya menjadi peluru kendali pendorong hati. Semenjak kecil sudah biasa di uji jatuh bangun berkali-kali, itulah aku tidak akan pernah tewas oleh serangan badai, tidak pernah kalah dilambung kehidupan, tidak berputus asa menerima penghinaan.
Setiap dari kita mempunyai tujuan dan cita-cita yang berbeda.Tujuan untuk mengecap kebahagiaan dan ketenangan. Satu hal yang patut diingat… pengembaran didunia ini hanyalah sekejap. Raihlah bekal untuk kehidupan yang abadi di perhentian berikutnya.
Cintaku pada cinta membakar diriku.Mata sekedar memandang, bahu yang memikul beban tiada terkira. Lidah memang mudah melontarkan kata, perih derita tiada yang merasa. Detik-detik suka dan duka kulewati dengan penuh rasa, Biar berjuta bintang berkelip di angkasa, biar mawar merekah di taman aloha. Namun yang kuimpikan tetaplah bulan yang tinggi di sana. Sayangnya bulan nan tinggi disana tetap tak tercapai, mawarpun layu gugur berurai bersama mimpiku yang tercerai.
Gerak gerik melatar kelincahan, kesana kemari sambil bergurau dengan riang gembira , namun hanya tuhan yang tahu apa yang terselip dilubuk hatiku. Didalam riuhnya kehidupan dan cinta ada asa yang terkulai. Cita-cita, mimpi indah semua tersimpul di hati merajut dengan kumal menutupi diri, menjadi penawar hati yang sepi.
Tak ada kata yang mustahi dalam diri ini. Lautan sanggup kuseberangi, benua sanggup kulewati, gunung sanggup kudaki semuanya menjadi peluru kendali pendorong hati. Semenjak kecil sudah biasa di uji jatuh bangun berkali-kali, itulah aku tidak akan pernah tewas oleh serangan badai, tidak pernah kalah dilambung kehidupan, tidak berputus asa menerima penghinaan.
Setiap dari kita mempunyai tujuan dan cita-cita yang berbeda.Tujuan untuk mengecap kebahagiaan dan ketenangan. Satu hal yang patut diingat… pengembaran didunia ini hanyalah sekejap. Raihlah bekal untuk kehidupan yang abadi di perhentian berikutnya.
Di waktu jumat
Serba serbi...
Demi kemuliaan-Ku, Aku tidak akan menghimpun dua rasa takut dan dua rasa aman pada diri seorang hamba. Jika ia takut kepada-Ku di dunia, maka Aku akan memberikannya rasa aman di hari kiamat. Jika ia merasa aman dari-Ku di dunia, maka Aku akan memberikan rasa takut kepadanya di hari kiamat. (HR ibnu Hibban)
Demi kemuliaan-Ku, Aku tidak akan menghimpun dua rasa takut dan dua rasa aman pada diri seorang hamba. Jika ia takut kepada-Ku di dunia, maka Aku akan memberikannya rasa aman di hari kiamat. Jika ia merasa aman dari-Ku di dunia, maka Aku akan memberikan rasa takut kepadanya di hari kiamat. (HR ibnu Hibban)
Langganan:
Postingan (Atom)